Arti Pentingnya Lingkungan Bagi Kehidupan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat. Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dan lingkungan.
Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Tetapi tidak hanya manusia yang hidup seperti itu. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang-binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya. Burung mencari makanan dan sumber-sumber yang tersedia dan lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Cacing bisa hidup dan berkembang biak dan tanah dan binatang-binatang yang lebih kecil (mikroba) dan dan daundaunan atau dan binatang-binatang yang membusuk. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya.
Dari lingkungan hidup, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dan kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Atas dasar lingkungan hidupnya pulalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni. Adanya sepeda, mobil, rumah, gedung bertingkat, Candi Borobudur, Menara Pisa, Kota Jakarta, KotaRoma, Bandara Schipol, Hyde Park, Taman Ismail Marzuki (TIM), Pesawat Apollo ke bulan dan sebagainya adalah hasilhasil kreasi dan seni umat manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya.
Kalau sejenak kita kaitkan kepada filsafat, maka segala sesuatu ada, karena ada yang ada. Adanya sesuatu karena telah ada yang berada. Dalam hubungan ini Ridding menyatakan bahwa, “Semua mempunyai tempatnya dan tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri”.1 Jadi, segala sesuatu ada dari yang ada di sekitar. Bagian-bagian (komponen) yang mendampingi dan sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya itulah yang dinamakan lingkungan hidup.
Manusia tidak terlepas dari unsur-unsur lingkungan hidupnya. Udara diperlukan untuk pernapasan, air diperlukan untuk minum serta berbagai keperluan rumah tangga dan kebutuhan lainnya. Tumbuhan dan hewan diperlukan untuk sumber makanan, tenaga maupun kesenangan. Tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal produksi pertanian. Oksigen yang kita hirup dan udara untuk pernapasan, sebagian besar dari tumbuh-tumbuhan sebagai hasil proses fotosintesis. Sebaliknya gas karbon dioksida yang kita keluarkan dari pernapasan digunakan oleh tumbuh-tumbuhan untuk fotosintesis.
Dari uraian di atas, jelas betapa pentingnya lingkungan hidup bagi manusia. Kita memperoleh segalanya dari lingkungan hidup. Meskipun dalam pemanfaatannya diperlukan kemauan dan kemampuan mulai dari cara-cara yang sangat sederhana sampai teknologi yang tinggi.
Manusia, hewan, dan lingkungan hidup saling membutuhkan di dalam suatu siklus yang terus berputar. Lingkungan hidup berfungsi juga sebagai tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi makhluk hidup.
1. Lingkungan merupakan tempat tinggal
Semua makhluk hidup dimulai tingkat rendah sampai ke tingkat tinggi. Masing-masing spesies membentuk kelompok, misalnya manusia beserta sesamanya membentuk satu kelompok pada suatu daerah menjadi satu masyarakat tertentu.
Lingkungan yang aman dan nyaman merupakan tempat tinggal yang diperlukan oleh makhluk hidup. Dengan demikian mereka dapat berinteraksi dan berkembang biak untuk meneruskan keturunannya. Tingkatan kelompok makhluk hidup yang hidup pada suatu wilayah terdiri atas, individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
2. Lingkungan sebagai tempat mencari makan (niche)
Secara alami, lingkungan menyediakan berbagai sarana pemenuhan kebutuhan makhluk hidup termasuk makanan. Selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup. Lingkungan memiliki mekanisme bagi makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya makhluk hidup saling berinteraksi sehingga membentuk piramida makanan. Jika salah satu rantai dalam piramida tersebut putus, maka akan terjadi kelaparan dan kematian bagi hewan atau makhluk hidup yang lainnya.
Contohnya: jika rumput mati maka kambing, kerbau, dan rusa, akan mati, dan selanjutnya macan dan harimau pun akan mati. Dengan demikian, punahnya salah satu spesies dapat memicu kepunahan spesies lainnya yang memangsa spesies tersebut. Hal ini akan berlanjut dan mempengaruhi spesies lainnya sehingga terjadi kemusnahan berbagai jenis spesies.
3. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4. Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan Kehidupan
Tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar